Pemahaman tentang atom sejalan dengan perkembangan ilmu kimia itu sendiri. Ilmuwan-ilmuwan yang mengemukakan teori atom adalah sebagai berikut:
John Dalton
Dalton membuat postulat atom berdasarkan observasi dari reaksi kimia yang berbunyi sebagai berikut:
• Materi tersusun dari partikel yang sangat padat dan tidak bisa dipecah lagi, yaitu
atom.
• Atom-atom suatu unsur indentik dalam segala hal tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain.
• Dalam reaksi kimia, terjadi pemisahan atau penggabungan atom-atom dari satu komposisi ke komposisi lain.
• Atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu
molekul.
J. J. Thomson
Setelah ditemukana fakta bahwa elektron adalah penyusun dasar sebuah atom, Thomson membangun model atom untuk menyempurnakan Dalton. Menurutnya, atom mengandung elektron yang bermuatan negatif dan tersebar merata di seluruh atom. Atomnya sendiri ia asumsikan sebagai bola pejal positif. Atom Thomson ini bisa digambarkan sebagai roti cokelat, roti adalah pejala positif dan coklat ini adalah elektronnya.
Ernest Rutherford
Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan partikel alfat ke lempengan emas tipis. Hasil dari eksperimen ini adalah sebagian besar partikel alfa bisa melewati lempengan emas dan hanya sebagian kecil yang dipantulkan kembali. Berdasarkan data ini, Rutherford menyimpulkan bahwa atom terdiri dari ruang kosong karena banyaknya partikel alfa yang bisa melewati lempeng emas ini. Adanya partikel alfa yang dipantulkan menunjukkan bahwa terjadi suatu pertumbukkan, Rutherford menamai ini inti atom dan menyatakan inti atom ini bermuatan positif. Inti atom ini tidak mungkin bermuatan negatif karena memantulkan sinar alfa yang bermuatan positif. Rutherford menyempurnakan model atom Thomson sebagai berikut:
• Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif.
• Sebagian besar dari atom adalah ruang kosong yang massanya berpusat pada inti atom.
• Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah muatan positif dan negatif adalah sama.
• Elektron bermuatan negatif dan selalu bergerak mengelilingi inti atom.
Kelemahan model ini adalah pergerakkan elektron mengelilingi inti atom. Berdasarkan hukum fisika, jika suatu partikel bermuatan listrik bergerak melingkar akan mengemisikan energinya sehingga percepatannya akan menurun dan akhirnya diam. Dengan demikian, jika elektron mengelilingi inti atom, elektron ini akan kehilangan energinya dan jatuh ke inti atom sehingga atom itu musnah.
Niels Bohr
Bohr menyempurnakan kegagalan atom Rutherford dengan teori kuantum. Bohr memiliki 4 postulat sebagai berikut:
• Dalam mengelilingi inti atom, elektron berada pada lintasan/kulit tertentu. Kulit ini memiliki jarak tetap dari inti atom.
• Selama elektron berada pada kulit tertentu, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diemisikan atau diserap.
• Elektron dapat beralih dari satu kulit ke kulit lain. Pada peralihan ini besarnya energi yang diemisikan atau diserap sama dengan persamaan
Planck, yaitu Δ = h.
• Lintasan elektron memiliki momentum sudut. Besarnya momentum ini adalah kelipatan dari
nh⁄
2π. n adalah bilangan kuatan dan h adalah Planck konstan.
Kulit lintasan elektron memiliki
n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Ini disimbolkan dengan
K, L, M, dan seterusnya.